Rabu, 01 Juli 2015

Jurus Menabung dengan 3 kartu ATM



Jajan sih boleh saja
Sisihkan buat nabung
Belanja sih boleh saja
Tak lupa nabung
Asik asik deh
          Menabung – Saskia, Geofanny, dan Titiek Puspa
                                                                                                                     
Dari pengalaman sebelumnya, jika saya menyimpan uang tunai di rumah atau di ATM (Anjungan Tunai Mandiri), bisa dipastikan akan cepat habis.    Biasanya habisnya untuk keperluan konsumtif.   Belanja, belanja, dan belanja.   Dulu masih berdua (just me and mamanya anak-anak) sih enak-anak saja.   Pengeluaran saat itu juga tidak banyak.   Namun seiring waktu kebiasaan shopping till drop  ini punya dampak yang tidak baik bahkan kronis alias menahun.  
Saya mulai jaga jarak dengan isteri kalau dapat uang sampingan atau uang kaget, he...he... Boleh ‘kan white lies alias berbohong demi kebaikan.   Karena kalau sampai ketahuan, isteri pasti bawaannya ingin shopping.    Tapi saya waswas juga kalau menaruh uang tunai terlalu banyak di rumah atau di ATM.   Kan gampang kalau mau pakai.........tinggal tarik tunai atau debet.    Alhasil, saya mulai putar otak.   Solusinya saya membuka 2 rekening bank baru (sebelumnya saya hanya punya satu rekening untuk gaji).   Total jenderal, saya punya punya 3 kartu ATM dari tiga bank berbeda.    Untuk Anda yang akan membuka tabungan, bisa mencari bank yang terpecaya di website cermati.com.   Ada puluhan info lengkap tentang bank.  Mulai dari setoran pertama, suku bunga, biaya administrasi, dan fasilitas lainnya. 
Kartu ATM yang pertama (selanjutnya disebut ATM 1) diterbitkan oleh bank pemerintah, dan ini menjadi rekening untuk manampung transfer gaji bulanan.  Kartu  ATM kedua (ATM 2) juga diterbitkan oleh bank pemerintah.  Kartu  ATM 2 ini khusus untuk tabungan.  Kartu ATM 2 sengaja saya potong agar tidak gampang mengambilnya .  Kalau mengambil harus datang ke bank.   Ribet juga ‘kan kalau harus antri, apalagi pas jam kantor.  Nah, kartu ATM ketiga ini (ATM 3) yang punya tugas khusus.   Kartu ATM 3 diterbitkan sebuah bank swasta yang terkenal dengan jumlah ATM-nya yang banyak tersebar di Nusantara.    Kartu ATM 3 punya tugas penting untuk menyalurkan dana dan menabung.   Biasanya saya menggunakan kartu ATM 3 begitu dapat dana ekstra macam uang lembur, bonus, uang hasil perjalanan dinas, atau tunjangan hari raya (thr).   
Uang tersebut langsung saya setorkan secara tunai melalui mesin ATM 3.   Saya transfer sebagai tabungan di ATM 2.    Sebagian lagi tetap disimpan di ATM 3 sebagai dana taktis.  Dana tunai yang tersimpan di kartu ATM 3 jumlahnya maskimal tidak boleh lebih dari Rp 10 juta.  Kalau jumlah tersebut tercapai biasanya saya belikan dua batangan emas Antam (Aneka Tambang) 24 karat @10 gram.   Atau terserah Anda, mau mulai dengan membeli emas Antam batangan ukuran lebih ringan juga boleh.   Banyak kok tersedia  batangan emas Antam dengan berat 1 gram, 2 gram, atau 2,5 gram di toko emas.   Harga jualnya selama ini sih selalu lebih mahal dibandingkan harga sewaktu saya beli.
Intinya : ATM 1 (Gaji), ATM 2 (Tabungan), ATM 3 (Setor Tunai, Taktis dan Modal Beli Emas Antam)
Kalau jumlah kecil, dibawah Rp 50 ribu saya tabung di celengan (khusus pecahan uang kertas).  Sedangkan untuk uang logam juga ada celengan khususnya.  Celengan untuk pecahan Rp. 1.000 dipisahkan dengan celengan Rp. 500.   Kalau sudah penuh, saya suruh pembantu di rumah menukarkannya di warung atau tukang sayur, he...he.. he...   hasil penukaran saya simpan dalam petty cash di rumah.   Bisa digunakan untuk jalan-jalan, makan di luar, atau nonton di bioskop.   
Untuk urusan batangan emas, saya sendiri tidak pernah bercerita pada isteri.   Isteri tahunya saya punya simpanan emas tetapi berapa jumlahnya ia tidak tahu.   Ada brankas kecil di rumah khusus untuk menyimpan emas (tempatnya dirahasiakan).   Kalau masih dibawah 50 gram, masih enak menyimpannya di rumah.  Bagaimana kalau jumlahnya sudah 100 gram bahkan lebih?   Apa tidak ngeri tuh menyimpan emas  sebanyak itu di rumah?  Apa tidak takut dicuri?   Terus terang saya sendiri takut.  
Lalu apa solusinya?  Saya menyewa deposit box di sebuah bank yang terpercaya.   Batangan-batangan emas aman tersimpan di sana.   Biaya sewa deposit box tidak mahal kok,  biasanya biaya sewa dihitung  per 6 bulan atau 12 bulan.   Terserah kebutuhan para ‘emak gaoel’ dan non ‘emak gaoel’ alias bapak-bapak.    Kalau nabung jangan dihitung, begitu nasehat orangtua.   Benar juga, tanpa saya sadari ternyata jumlah simpanan emas sudah mencapai 200 gram atau sekitar Rp 100 juta.  Alhamdulillah.  
Emas saya jual, hasilnya dijadikan uang muka mobil baru.  Maklum selama ini saya masih mengandalkan motor untuk mobilitas.   Padahal dua anak saya sudah besar-besar.   Tidak berasa lho, tabungan emas saya sudah sebanyak itu.    Ini menjadi kejutan buat isteri dan anak-anak saya.  Waktu jalan-jalan di sebuah mall, saya ajak isteri untuk memilih mobil yang ia sukai.   Perhitungan saya, dengan DP (down payment atau uang muka) sebesar 50 persen, sisa angsuran per bulan masih mampu saya bayar.    Akhirnya, jadi juga mudik dengan mobil baru Lebaran tahun ini.  


 Ket. hasil tabungan emas batangan dibelikan mobil baru

Tabungan emas ini memang sejak awal untuk kebutuhan komersial, misalkan membeli mobil, jalan-jalan ke luar kota, televisi, renovasi rumah, jam tangan, dan lain-lain.   Sekarang sudah harus mulai menabung lagi, mengisi deposit box batangan emas yang mulai kosong. Ayo semangat...............
Bagaimana tabungan yang ada ATM 2?  Tabungan ini digunakan hanya untuk bayar berobat, uang masuk sekolah atau keadaan darurat lainnya.  Tidak boleh diotak-atik.   Anggap saja tidak ada.
Itulah trik menabung saya selama ini menggunakan fasilitas 3 kartu ATM (walaupun pada kenyataannya hanya menggunakan 2 kartu, satu kartu lagi tidak pernah dipakai).    Dimana ada kemauan, di sana ada jalan.     Benar juga kata pepatah, no sweet without sweat

Keterangan :
 "Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Share Tips Menabungmu bersama Blog Emak Gaoel dan Cermati"

http://www.emakgaoel.com/2015/06/lomba-blog-share-tips-menabungmu.html