Kamis, 13 Desember 2012

Hotel Jambu Luwuk

Sebulan yang lalu saya sempat menginap di Hotel Jambu Luwuk Malioboro Jakarta.   Meskipun ada embel-embel Malioboro di belakangnya, hotel ini tidak berada persis di Jalan Malioboro tetapi ada di belakang jalan Malioboro.  Sekitar 1 km dari jalan Malioboro.  Kalau kalian malas jalan kaki ke Malioboro, di depan Hotel Jambu Luwuk terdapat beberapa becak yang siap mengantarkan ke Malioboro.  Tapi harus pintar-pintar menawar.  
Saya dari hotel ke Malioboro harus meronggoh uang sebesar Rp. 15.000, sedangkan teman di waktu bersamaan dengan tujuan yang sama hanya membayar Rp. 7.000 (padahal mereka berdua dan gempal-gempal, ha..ha..).  Teman saya yang lebih kurus dari saya lebih apes lagi, harus bayar Rp. 20.000.
"Itung-itung amal," katanya membela diri.  
Nah, tukang becak di Malioboro kadang nakal juga suka memaksa kita mengubah rute ke daerah sekitar keraton yang banyak jualan batik dan lukisan.  Mereka dapat fee dari para penjual.  Kalau kalian sempat sih silahkan saja, kualitasnya juga memang lebih baik.    Pintar-pintar memilih saja. 
Tapi saya ingin menikmati suasana Malioboro dan kuliner Jogjakarta.   Tukang becak yang saya tumpangi dengan halus tetapi setengah memaksa menyarankan saya untuk melihat batik dulu.
"Mumpung di Jogja, Pak.  Mampir saja dulu, lihat-lihat."
Arah becak mau di arahkan menjauhi Malioboro.   Saya terpaksa tegas dengan abang becak yang satu ini.
"Mas, saya tidak cari batik.   Saya di tunggu orang di dekat benteng Vredenburg."
Baru setelah itu, tukang becak tersebut diam dan tak memaksa saya secara halus untuk mengubah haluan.
Itu kalau mau naik becak, kalau jalan kaki lumayan juga.  Apalagi kalau sampai kesasaran, pasti jarak yang ditempuh akan lebih jauh lagi. 
Untuk kebersihan, hotel ini cukup bersih dan makanannya cukup enak.  Fasilitas wifi tersedia di semua ruangan dan kamar hotel.   Kadang ada musik gending dari lobby hotel.  Hotelnya sendiri berbentuk huruf U, dimana kita bisa melihat taman yang berada di tengah hotel.   Waktu itu kamar yang menghadap jalan raya sudah habis, jadi kamar yang saya dapat menghadap taman.
Hotel Jambu Luwuk boleh jadi referensi buat kalian yang mau suasanan ketenangan tapi dekat dengan Malioboro.  Namun untuk wisata kuliner ya harus naik becak ke Malioboro atau tempat lain.  Hari kedua di Hotel baru saya dapat pinjaman mobil buat jalan-jalan keliling Jogja sampai ke Purworejo. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar