Jumat, 31 Juli 2009

Ozon yang Multifungsi


Unsur ozon (O3) ditemukan pertama kali oleh ilmuwan C.F. Schonbein pada tahun 1840. Gas ozon memang tak dapat dilihat, tetapi berbau. Di situlahia mendapatkan namanya. Kata “ozon” berasal dari bahasa Yinani, ozein, yang berarti bau. Secara alamiah, ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet matarari. Sinar ini, pada kondisi tertentu, mampu menguraikan senyawa oksigen (O2) menjadi dua atom oksigen (O). Selanjutnya atom oksigen ini bertumbukan dengan molekul oksigen lainnya sehingga terbentuklah ozon. Ozon dapat juga diciptakan dengan listrik bertegangan tinggi (electrical discharge). Teknologi ini pertama kali dijelaskan ilmuwan J.C. Devon pada 1956. Setahun kemudian, untuk pertama kalinya, Siemens membuat ozon menggunakan metode ini. Sejak itu, penggunaan ozon terus berkembang ke berbagai bidang. Antara lain. J. Hansler berhasil menciptakan reaktor ozon khusus untuk menyucihamakan peralatan kedokteran dan memperlancar peredaran darah pada 1957. Kini pemanfaatan ozon terjadi di berbagai bidang, termasuk di Indonesia. Ozon mampu membunuh berbagai macam jasad renik, seperti bakteri Escherichia coli, Salmonella enteriditis, dan berbagai bakteri patogen lainnya. Juga bisa untuk pengawetan bahan mentah makanan, seperti daging, ikan, sayur, dan buah-buahan, dengan menghambat perkembangan jamur dan bakteri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar