Kamis, 07 Mei 2009

Hak Joseph Inteketual menurut E. Stiglitz

Bagi para kritikus globalisasi, perjuangan terhadap hak intelektual adalah perjuangan melawa nilai-nilai TRIP‘s mencerminkan suatu kondisi yang menempatkan kepentingan perusahaan-perusahaan Amerika dan Eropa berada di atas kepentingan yang lebih luas, yaitukepentingan jutaan orang di negara berkembang. Ini adalah sebuah contoh betapa laba lebih penting daripada nilai-nilai mendasar seperti lingkungan atau kehidupan itu sendiri. Di negara sendiri, masyarakat Amerika Serikat sering meminta wakil-wakil rakyat yang mereka pilih untuk melihat lebih jauh dari sekedar laba, untuk melihat pengaruhnya pada aspek-aspek lain dalam masyarakat dan lingkungannya. Bahkan ketika pemerintah Clinton memperjuangkan peningkatan akses layanan kesehatan bagi warga Amerika, dengan mendukung TRIPs, hal itu menyebabkan menurunnya peredaran obat-obat murah bagi orang-orang miskin di seluruh dunia.
Stiglitz percaya terhadap kritikan terhadap TRIPs itu benar, tetapi kritik terhadap rezim kekayaan intelektual lebih dalam lagi : hal itu boleh jadi bukan merupkan kepentingan negara-negara industri maju secara lebih luas. Salah satu keberatan yang timbul akibat globalisasi yang dijalankan selama ini adalah dominasi versi tertentu ekonomi pasar yang tidak cocok dengan kebutuhan, nilai-nilai, dan situasi dunia termasuk negara-negara berkembang. TRIPs memperlihatkan suatu contoh yang jelas: yang didasarkan pada pandangan bahwa hak kepemilikan intelektual yang lebih kuat akan mengarah pada kinerja ekonomi yang lebih baik. Beberapa perusahaan Amerika dan Eropa, yang mempunyai kepentingan khusus, menggunakan TRIPs sebagai rasionalisasi, untuk memekasakan negara-negara maju mengadopsi hukum kekayaan intelektual sesuai dengan keingin mereka.
Inovasi adalah penting karena dapat mengubah kehidupan banyak orang di dunia, dan hukum kekayaan intelektual adapat berperan besar dalam menstimulasi inovasi. Namun, pendapat hukum kekayaan intelektual akan meningkatkan kinerja ekonomi tidaklah selalu benar. Hal ini merupakan contoh bagaimana kepetingan orang-orangtertentu mengambil keuntungan dari hak kekayaan intelektual menggunakan ideologi yang dangkal tersebutuntuk mendahulukan kepentingan mereka.
Hak kekayaan intelektual pada dasarnya menciptakan monooli. Kekuatan monopili mencipkan persewaan monopoli (laba yang berlebih), dan laba inilah yang seharusnya digunakan untuk melakukan penelitian. Ketidakefisienan yang berkaitan dengan kekuatan monopoli dalam memanfaatkan pengetahuan sangatlah penting, karena ilmu pengetahuan dalam ekonimi disebut sebagai komoditas umum: semua orang dapat mengambil keuntungan darinya dan tanpa dikenakan biaya. Presiden ketiga Amerika Serikat, Thomas Jefferson, menjabarkan ilmu pengetahuan sebagai lilin dimana ketika cahanya dibagikan ke lilin lain, nyala dari lilin pertama tidak akan hilang. Efisiensi ekonomi berarti pengetahuan dapat digunakan secara bebas, tetapi rezim intelektual dengan sengaja membatasi penggunaannya. Pengguna hanya bisa berharap bahwa ketidakefisienan yang ditimbulkan oleh kekuatan monopoli akan diimbangi oleh perkembangan inovasi, sehingga ekonomi dapat mengalami pertumbuhan yang cepat.
Semakin besar cakupan dari kekayaan intelektual (semakin banyak barang yang dapat dipatenkan dan semakin luas jenis patennya), semakin besarlah manfaat manfaat yang didapat oleh mereka yang mendapatkan paten dan semakin besarlah lingkup monopolu, dengan seleuuruh dampak yang harus dipikul. Jika paten dibuat seluas mungkin, yang merupakan keinginan setiap penemu, akan muncul keselitan yang nyata dalam membatasi mana yang merupakan milik individu dan mana yang milik publik, karean beberapa (mungkin juga banyak) dari ilmu pengetahuan yang dilindungi dengan hak paten sebetulnya bukanlah hal yang “baru”. Setidak-tidaknya, apa yang sudah dipatenkan akan menjadi hak milik pribadi, bahkan juga ilmu pengetahuan yang sudah lama ada. Pada akhirnya, ketika ilmu pengetahuan tersebut telah dipatenkan, orang lain yang menggunakannya akan dikenakan biaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar