Selasa, 05 Mei 2009

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI UNGGULAN DUNIA PERBANKAN DI PT. BANK MANDIRI

I. Pendahuluan
Tujuan pengembangan teknlogi informasi (TI) di PT. Bank Mandiri adalah agar setiap nasabah mendapat kemudahan dalam bertransaksi, baik di wilayah Indonesia maupun di luar negeri. Menerjemahkan harapan nasabah tersebut, PT. Bank Mandiri membutuhkan sistem yang online, real time dan fleksibel, Karena itulah, Bank Mandiri kemudian mengembangkan Domestic and International Payment System (DIPS).
Keistimewaan sistem pembayaran berbasis TI itu, dinilai memberikan pengaris signifikabn terhadap proses bisnis bank yang memiliki asset totel Rp. 255,28 triliun ini. Bank Mandiri melakukan perubahaan terhadap sistem bisnisnya. Kadang-kadang perusahaan menerapkan TI tanpa mengubah proses bisnisnya, sehingga penerapan TI tersebut tidak efisien. Dalam hal ini Bank Mandiri melakukan perubahaan dalam proses bisnisnya sehingga bisa lebih efisien.
DIPS digunakan untuk mendukung proses transaksi domestik dan pembayaran internasional Bank Mandiri yang dikelola secara terpusat, baik transaksi outgoing maupun incoming dengan konsep straight through processing (STP) dan sameday service. Dengan begitu, diharapkan terjadi proses bisnis yang ringkas, seketika, dan online, serta sesuai dengan standar pembayaran internasional.
Tujuan dan target dari implementasi sistem ini adalah untuk memberikan pelayanan yang sama untuk semua produk dari seluruh channel guna memenuhi kebutuhan nasabah. Sebelum implementasi sistem tersebut, pihak Bank Mandiri melakukan benchmarking ke sejumlah bank internasional yang mempunyai reputasi di bidang internasional yang mempunyai reputasi di bidang sistem pembayaran. Anatara lain ke Bank of New York, Citibank, American Express Bank, dan Deutsche Bank. Tim TI Bank Mandiri juga mempelajari sistem pembayaran domestic di Union Bank of California dan OCBC Bank. Untuk melakukan hal itu, Bank Mandiri membentuk tiga tim, lalu membuat request for proposal. Tim yang ada digabungkan untuk menyamakan persepsi. Dari situ terbentuklah usulan untuk membuat satu sistem pembayaran yang mempunyai konsep straight through processing.
Dengan konsep straight through processing, maka semua transaksi baik untuk wilayah domestik maupun internasional, bisa diselesaikan cukup di front office saja. Dengan begitu, tidak ada lagi pemrosesan di back office atau processing centre lainnya. Mekanismenya, untuk transaksi outgoing, ketika keputusan transaksi diterima, maka seleuruh perintahan pendebitan atau pengkreditan (termasuk transmisi data atau perintah kepada bank di dalam dan di luar negeri) sudah otomatis. Begitu pula sistem akunting dan sistem pelaporan lainnya sudah termasuk dalam pemrosesan. Hal seperti itu terjadi pula pada transaksi incoming. Kerika penerima kiriman uang melalui aplikasi SWIFT ataupun Real Time Gross Setllement (RTGS), maka secara otomatis aklan langsung mengkrditkan ke rekening bank naabah, Jadi, tidak ada lagi orang yang memproses dan mengerjakannya sebab semuanya sudah by system. Pada saat transaksi dieksekusi di setiap terminal, pada saat itu pula seluruh transaksi diselesaikan oleh sistem secara otomatis ke tempat tujuan.
Proses implementasi sistem ini memakan waktu selama 18 bulan, hingga bisa go live dan siap digunakan pada Agustus 2003. Untuk pengembangannya, pihak Bank MAndiri melibatkan beberapa vendor dan konsultan. Antara lain, PR Silverlake Infotama, PT Praweda Ciptakarsa Informatika, PT Murni Solusindo Nusantara, dan Decillion Solution Pte, Ltd. Proyek ini memenag tidak main-main karena didukung oleh 310 staf TI. Tak hanya itu, investasi yang dibenakmkanpun relative besar, yakni mencapai 2,4 juta. Ronciannya untuk belanja software (Windows 2000 dan O/S 400) US$ 1,24 juta; hardware (IBM AS/400 dan HP Blade Server) US$ 76 ribu; dan biaya jasa konsultan US$ 1,1 juta. Lamanya proses implementasi disebabkan tidak bisa dilakukan secara sekaligus. Bank MAndiri memiliki hamper 1.000 cabang sehingga implementasi mesti bertahap.
DIPS mencakup berbagi kegiatan dan sistem transaksi, yakni : BI_RTGS, clearing (BI-SKN), telegraphic transfer (SWIFT), cash letter, bank draft, collection, Western Union Money Transfer, Domestic Foreign Currency Settlement, dan mass transaction. Pendekatan yang diambil oleh Bank Mandiri sangta bagus. Sebab Dari awal mereka sudah melihat bahwa mulainya dari integrasi sehingga mereka memilih arsitektur yang sama, yakn sebuah sistem terpadu untuk semua sistem yang Bank Mandiri kembangkan. Sehingga setelah mendefinisikan arsiterkturnya, Bank Mandiri baru mulai menerapkan aplikasi-aplikasi. Sehingga begitu dibuat, meski pembuatannya agak lama, menjadi bagian yang intergral dalam keseluruhan sistem sehingga bisa memberikan layanan yang konsisten ke semua channel yang dimiliki.
Sebenarnya DIPS ini tercakup dalam proyek kolosal Bank Mandiri, yakni enterprose Mandiri Advanced System (eMAS). Program eMAS ini terdiri dari empat inisiatif utama.
Memperkaya dan memperbarui delivery channel (dalam wujud SMS, internet banking dan call centre).
Membangun core banking system baru yang terintegrasi (mencakup model CIF, deposit, loan, branch delivery, remittance, GL, kartu kredit, trade finance, dan treasury).
Membangun sistem informasi manajemen yang didukung teknologi data warehouse terkini (BI, reporting, MIS dan PMS).
Memperkuat dan memperbaharui sistem infrastruktur yang tangguh dan terpercaya (reliable), termasuk dari sisi jaringan (network).

Diantara proyek eMAS itu, pada tahun 2004 Bank Mandiri menjalankan proyek implementasi Disaster Recovery Centre (DRC) berbasis teknologi mirroring untuk mereplikasi data dengan memanfaatkan intelligent networking berbasis protocol internet (IP-based). Hasilnya terwujudlah jaringan komunikasi yang efektif dan efisien untuk mendukung operasional cabang-cabang, temasuk jaringan ATM, electronic banking, call centre, centralized back office, dan sebagainya.
Langkah penting lainnya, Bank Mandiri juga menerapkan berbagai sistem lain, seperti implementasi ERP (termasuk e-procurement dan automated budget monitoring), Human Capitak Management System, Loan Origination System, pemanfaatan platform.Net dan mencoba mengimplementasikan konsep Service Oriented Architecture. Intinya, pemanfaatan TI di Bank Mandiri telah mencakup seluruh kegiatan operasional perbankan.
Implementasi program eMAS ini telah berhasil membangun pondasi yang kokoh bagi aplikasi, informasi dan infrastruktur Bank Mandiri. Proyek eMAS scara strategis dinilai mampu menunjang kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan, dalam hal pengembangan produk dan layanan baru, ekspandi jaringan, penambahan fitur, serta kebutuhan merger dan akuisisi. eMAs memang kolosal, sebab dana yang dihabiskan sekitar US$ 170 juta.
Dampaknya, berkat implementasi sistem-sistem tersebut, Bank Mandiri berhasil menekan cost of fund dengan memperbaiki funding mix melalui penurunan jumlah dana simpanan berbiaya tinggi (deposito berjangka) ke dana simpanan berbiaya rendah (tabungan dan giro). Rasio dana simpanan berbiaya rendah saat ini mencapai 54,2% dari total jumlah dana pihak ketiga. Selain itu, Bank Mandiri mampu mengurangi servicing cost dengan membangkitkan minat bertransaksi nasabah melalui pengunaan kanal berbiaya rendah seperti ATM, phone banking dan internet banking. Peningkatan jumlah transaksi di cabang dan electronic delivery channel terus meningkat sampai 72% dari seluruh jumlah transaksi. Saat ini volume transaksi yang dilaksanakan pada electronic channel mencapai dua kali lebih banyak dari transaksi konvensional di cabang. Bank Mandiri berhasil mengurangi komposisi pinjaman pada segmen korporat ke segmen individual, komersil, serta usaha mikro dan kecil. Hal ini seiring meningkatnya jumlah total pinjaman yang disalurkan, dengan LDR 57,6%.
Hingga Desember 2006, total transaksi keuangan yang diproses mencapai 43 juta transaksi, atau meningkat 34% dari 32 juta transaksi pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Aspek lainnya, sistem keetrsediaan TI Bank Mandiri mencapai rata-rata 99%, artinya nasabah dapat melakukan hampir setiap saat tanpa merasakan gangguan. Sehingga Bank Mandiri bisa mengatur secara optimal asset dan liabilitas, bisa mengendalikan profitabilitasnya secara maksimal. Karena dengan sistem sentralisasi seluruh informasi yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan bisa segera diketahui.

Aspek inovatif yang menjadi perhatian
a. membangun Integrated Core Banking System
b. Human Resources Management System
c. E-Procurement System.

Isyu spesifik pada pengembangan IT di PT. Bank Mandiri :
1. Pelayanan yang lebih baik
2. Peningkatan kualitas SDM terutama di bidang IT.
3. Kompetensi IT dalam pelayanan perbankan.
4. Sentaralisasi pengawasan keuangan.
5. Manajemen Keputusan yang lebih cepat.


II. DESKRIPSI KASUS
Isyu-Isyu yang melatarbelakangi inovasi :
Dilihat dari sejarahnya, konsep e-government berkembang karena adanya 3 (tiga) pemicu (drivers) utama, yaitu:
1. Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan telah membuat isu-isu semacam demokratisasi, hak asasi manusia, hukum, transparansi, korupsi, civil society, good corporate governance, perdagangan bebas, pasar terbuka, dan lain sebagainya menjadi hal-hal utama yang harus diperhatikan oleh setiap bangsa jika yang bersangkutan tidak ingin diasingkan dari pergaulan dunia.
2. Kemajuan teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) terjadi sedemikian pesatnya sehingga data, informasi, dan pengetahuan dapat diciptakan dengan teramat sangat cepat dan dapat segera disebarkan ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai belahan di dunia dalam hitungan detik. Hal ini berarti bahwa setiap individu di berbagai negara di dunia dapat saling berkomunikasi secara langsung kepada siapapun yang dikehendaki tanpa dibutuhkan perantara (mediasi) apapun.
3. Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat di dunia tidak terlepas dari semakin membaiknya kinerja industri swasta dalam melakukan kegiatan ekonominya. Keintiman antara masyarakat (sebagai pelanggan) dengan pelaku ekonomi (pedagang, investor, perusahaan, dan-lain-lain) telah membuat terbentuknya sebuah standard pelayanan yang semakin membaik dari waktu ke waktu. Percepatan peningkatan kinerja di sektor swasta ini tidak diikuti dengan percepatan yang sama di sektor publik, sehingga masyarakat dapat melihat adanya kepincangan dalam standard kualitas pemberian pelayanan.

Aktor-aktor yang terlibat dalam proses inovasi
1. Bank Mandiri
Tokoh kunci : Sasmita (Direktur Teknologi & Operasional), Suresh Gumalamm (IT Head)
2. Konsultan dan Vendor
- Silverlake Infotama
- Praweda Ciptakarsa Informatika
- Murni Solusindo Nusantara
- Decillion Solution

Relevansi isyu-isyu tersebut bagi kepentingan aktor-aktor.
Disamping sebagai regulator, Pemerintah juga memiliki fungsi administratif dan tehnis untuk memberikan pelayanan atas kebutuhan masyarakat. Berbagai fungsi pelayanan umum kepada masyarakat ini diemban oleh banyak Departemen dan secara fungsional didistribusikan atau diserahkan kewenangannya kepada Pemerintah Daerah, baik Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten. Untuk memudahkan pekerjaan kompleks-nya itulah Pemerintah memanfaatkan Teknologi Informasi di lingkungan kerjanya dan terselenggaralah e-government.
Secara makro e-government berkeinginan mewujudkan good governance, yaitu e-government yang menjamin Sistim Layanan Publik dan menciptakan Sistim Pemerintahan yang demokratis, transparan, bersih, adil, akuntabel, bertanggungjawab, responsif, efektif dan efisien. Idealisme ini mencakup dua sisi kepentingan, yaitu Pemerintah dan Masyarakat. Masing-masing pihak memiliki kepentingan yang tidak selalu sama namun dapat berjalan bersama. Pada sisi Pemerintah sendiri terdapat dua sisi pelayanan, yaitu pelayanan internal dan pelayanan eksternal.
Dari sudut kepentingan masyarakat, ada beberapa hal yang menjadi tuntutan dalam pelayanan umum, antara lain :
1. Prosedur yang singkat.
2. Sedapat mungkin menghindari terjadinya antrian.
3. Pelayanan yang cepat.
4. Biaya yang ringan.
5. Proses yang bisa dimonitor.
Dari sudut Pemerintah, menjalankan fungsi pelayanan umum secara profesional tidak sekedar mewujudkan sebuah proses pelayanan secara lebih cepat, namun pada kenyataannya lebih kompleks. Melayani pembuatan KTP misalnya, tidak hanya sekedar membuatnya lebih cepat (misalkan 15 menit jadi), namun juga bagaimana mengelola history data kependudukan, prediksi kedepan sebagai bagian dari early warning system, perkiraan kebutuhan jumlah sekolah berdasarkan usia berjalan, jumlah pemilih pemilu, integrasi data dengan data lainnya seperti data pendidikan, data kesehatan, pertanahan, perpajakan, kepolisian dan lain-lain sehingga dapat diwujudkan database kependudukan secara lebih kompleks.
Dengan demikian disamping mengutamakan faktor pelayanan prima kepada masyarakat dalam bentuk :
(1) kecepatan dan kemudahan pelayanan (pelayanan prima) sebagaimana dituntut dari sudut kepentingan masyarakat di atas, e-government juga memiliki kepentingan
(2) memanfaatkan data yang telah diperoleh untuk berbagai kepentingan kedinasan maupun publik. Secara riil informasi yang diperoleh tersebut akan dimanfaatkan bagi pengambilan keputusan dan penyediaan data publik yang bisa di-share melalui website maupun dokumen off-line lainnya.
(3) Verifikasi data merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah pelayanan publik, sehingga dapat dihindari terjadinya duplikasi dokumen publik maupun berbagai kesalahan lainnya.

Apa saja yang dilakukan aktor-aktor dalam inovasi.
PT. Bank Mandiri
Tokoh kunci : Sasmita (Direktur Teknologi & Operasional), Suresh Gumalamm (IT Head)
Menguatkan kekuatan sistem dan organisasi TI diarahkan untuk mewujudkan visi perusahaan menjadi bank terpecaya pilihan amsyarakat. Untuk tujuan ini, tim TI membantu penerapan teknologi TI di seluruh aspek operasional perusahaan, mencakup keuangan, penggajian dan personalia, corporate cash management system, hingga pengadaan logistik.
Untuk mewujudkan hal tersebut PT. Bank Mandiri mengeluarkan anggaran US$ 30 – 40 juta setiap tahun serta didukung SDM di bidang IT sebanyak 310 orang.


Konsultan dan Vendor
- Silverlake Infotama
- Praweda Ciptakarsa Informatika
- Murni Solusindo Nusantara
- Decillion Solution
Membangun sistem IT unggulan untuk PT. Bank Mandiri. Sistem yang berhasil dibangun :
- Intergrated Core System (mulai dari aplikasi treasury sampai back end seperti Interbank Payment System).
- Human Resources Management System
- E-Procurement System.

III. ANALISIS
Inisiator inovasi :
Inisiator inovasi dalam pengembangan sistem pengembangan IT Unggulan di Bank Mandiri adalah para stakeholder. Namun tokoh kunci dalam pengembangan ada pada Sasmita (Direktur Teknologi & Operasional), Suresh Gumalamm (IT Head).

Faktor penggerak inovasi :
Penggerak inovasi lebih bersifat ekonomis. Bagaimana meningkatkan keunggulan perusahaan terutama bidang IT agar bisa bersaing dengan bak atau industri perbankan lain. Dengan meningkatkan daya saing dan kualitas pelayaanan, perusahaan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menaruh dananya pada PT. Bank Mandiri.

Pengetahuan yang dikembangkan
Melalui pengembangan e-government, dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dan pemerintah daerah otonom dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup dua aktivitas yang saling berkaitan, yaitu ;
1. Pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis.
2. Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara.
Untuk melaksanakan maksud tersebut, pengembangan e-government diarahkan untuk mencapai empat tujuan, yaitu ;
1. Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang memiliki kualitas dan lingkup yang dapat memuaskan masyarakat luas serta dapat terjangkau di seluruh wilayah Indonesia pada setiap saat tanpa dibatasi oleh sekat waktu dan biaya yang terjangkau oleh masyarakat;
2. Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan perkem-bangan perekonomian nasional dan memperkuat kemampuan menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional;
3. Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-lembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog publik bagi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam perumusan kebijakan negara.
4. Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah dan pemerintah daerah otonom.

Implementasi e-government
E-Government ini dapat diimplementasikan dalam berbagai cara, antara lain:
a. Penyediaan sumber informasi, khususnya informasi yang sering dicari oleh masyarakat. Informasi ini dapat diperoleh langsung dari tempat kantor pemerintahan, dari kios info (info kiosk), ataupun dari Internet (yang dapat diakses oleh masyarakat dimana pun berada). Informasi ini dapat berupa informasi potensi daerah sehingga calon investor dapat mengetahui potensi tersebut. Di era otonomi daerah, fungsi penyedia sumber informasi ini dapat menjadi penentu keberhasilan.
b. Penyediaan mekanisme akses melalui kios informasi yang tersedia di kantor pemerintahan dan juga di tempat umum. Usaha penyediaan akses ini dilakukan untuk menjamin kesetaraan kesempatan untuk mendapatkan informasi.
c. E-procurement dimana pemerintah dapat melakukan tender secara on-line dan transparan.

Manfaat yang ditimbulkan dari e-government.


Mudharatnya :
- Hampir dapat dikatakan aspek mudaratnya tidak ada. Namun yang dapat menjadi masalah adalah dengan adanya kekuasan yang demikian besar di tangan pemegangan keputusan.
- Pengambilan keputusan yang cepat di tingkat pusat mengakibatkan peran para pimpinan di cabang atau daerah berkurang atau bahkan tidak dilibatkan.
- Dengan kekuasaan yang besar di tangan pengambil keputusan akan berbahaya bila terjadi penyalahgunan wewenang.


Resistensi
Resistensi dalam proses penggembangan IT Unggulan di Bank Mandiri :
- Mengubah budaya perusahaan yang sudah terbentuk. Setiap perubahan sistem yang paling berat ada;ah dalam change management.


Strategi mengatasi resistensi.
Ada beberapa oleh manajemen Bank Mandiri untuk mengatasi resistensi yang ada. Beberapa langkah yang dilakukan :
- melakukan sosialisasi
- melakukan edukasi
- menerapkan disiplin manajemen proyek standar
- konsisten dalam setiap proyek

IV. KESIMPULAN
Memperhatikan perkembangan pelaksanaan e-government di Indonesia serta hasil-hasil yang telah dicapai hingga saat ini, maka mau tidak mau konsep dan strategi pelaksanaan e-government membutuhkan penyempurnaan di berbagai sisi. Penundaan pelaksanaan revitalisasi e-government hanya akan menjauhkan negeri ini dari cita-cita reformasi yang sebenar-benarnya, yaitu memperbaiki mutu pelayanan publik kepada seluruh masyarakat serta pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan mereka melalui peningkatan efisiensi birokrasi. Inovasi yang dikembangkan dalam e-goverment justru membawa manfaat yang meluas.
E-government jelas mencerminkan berlakunya nilai demokrasi. Pelaksanaan e-government bertujuan untuk mewujudkan good government. Stiglitz (2000) menyatakan bahwa yang membedakan pemerintah dari swasta adalah legitimasi dan hak untuk menetapkan peraturan yang juga mengatur swasta. Pemerintah memiliki hak untuk menetapkan dan memaksa warga negara untuk membayar pajak, meminta untuk melaksanakan wajib militer, dan lain sebagainya yang bersifat paksaan. Namun di sisi lain pemerintah juga memiliki kewajiban mensejahterakan masyarakat dengan dana yang dihimpun dari pajak masyarakat. Segala daya dan upaya harus dilakukan pemeritah agar rakyat yang memberi kepercayaan kepada mereka dapat menikmati kemakmuran.itulah ciri suatu negara yang demokratis.
Jelas bahwa penerapan e-government ini mencerminkan dianutnya nilai kebebasan manusia untuk memperoleh informasi dari pemerintah. Amanah rakyat ini tertuang dalam konstitusi maupun produk – produk hukum dibawahnya sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Dasar 1945 (UUD 45), dan Garis – garis Besar Haluan Negara (GBHN). UUD 45 (yang telah diamandemen) Pasal 28F menyatakan:
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah,dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar