Kamis, 18 Juni 2009

Batu Darah Kritus Ditemukan di Purbalingga


Batu mulia darah Kritus yang cukup langka ditemukan di sekitar aliran Sungai Gintung, salah satu anak sungai Klawing di Kapupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Baru yang diincar kalangan bangsawan Perancis itu ditemukan oleh ahli geologi Institut Teknologi Bandung, Budi Brahmantyo, dan Sekretaris Jenderal Masyarakat Batu Mulia Indonesia Sujatmiko, dibantu puluhan mahasiswa Geologi Universitas Janderal Soedirman, Purwokerto.
Di sekitar aliran Sungai Gintung juga ditemukan banyak batu bertekstur pipih pada satu sisi dan tebal pada sisi lain, seperti kapak genggam. Diduga batu-batu itu adalah hasil buatan manusia di maa prasejarah, zaman neolitikum 5.000-10.000 tahun lalu. Batu Kristus atau dalam bahasa Perancis disebut le sang du christ (darah kristus) – merupakan temuan paling menarik. Selama ini, batu semacam itu baru ditemukan di India dan belum ditemukan di daerah lain di Indonesia. Batu tersebut memiliki katan emosional dengan umat Kristani karena bercak merah pada batu jasper berwarna dasar hijau itu diyakini tetesan darah Yesus Kristus saat disalib. Bagi kalangan bangsawan Perancis, batu itu digunakan sebagai cap kebangsawanan.
Batu tersebut juga digunakan oleh para ilmuwan kuno untuk mempelajari siklus matahari. Oleh karena itu, batu itu dikenal sebagai heliotrop. Sementara bagi warga sekitar aliran Sungai Gintung di Desa Arenan, Kecamatan Kaligindang, batu darah Kristus dikenal sebagai nogo sui karena warnya menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar