Senin, 08 Juni 2009

Mafia Berkeley


Masih ingat istilah ini? Memang sudah lama kita tidak mendengar istilah ini, padahal pada jaman Orde Baru istilah Mafia Berkeley sering kita dengar. Apa sih yang dimaksud dengan Mafia Berkeley? Secara substansial, ungkapan tersebut mengacu pada sekelompok ekonom Indonesia yang ‘dibina’ oleh pemerintah Amerika Serikat untuk membelokkan arah perekonomian Indonesia ke jalan pasar neoliberal atau neoliberalisme. Istilah neoliberal ini sendiri kembali menyeruak dalam isu pemilihan calon presiden 2009. Dimana istilah neliberalisme sudah pernah dijelaskan dalam tulisan di blog ini (coba lihat dalam kategori ekonomi).
Pada awal Orde Baru, para ekonom lulusan Univeristas California di Berkeley, Amerika Serikat, tersebut memang sangat harum namanya. Mereka yang kala itu masih muda-muda berusia rata-rata di bawah empat puluh tahun, dipandang telah berhasil dengan gilang gemilang menyelematkan perekonomian Indonesia dari bahaya kehancuran yang diwariskan oleh pemerintahan Soekarno. Dengan bantuan IMF, mereka berhasil menekan inflasi dari sekitar 600 persen pada tahun 1966 menjadi di bawah 10 persen pada 1969. Mereka juga berhasil membekukan pembayaran utang luar negeri selama beberapa tahun, menggalang pembuatan utang luar negeri baru, dan menggenjot masuknya investasi asing secara besar-besaran. Hasil nya terhitung sejak 1969, perekonomian Indonesia tumbuh dengan sangat pesat, rata-rata di atas enam persen per tahun. Dengan prestasi ini, memang cukup sulit bagi pihak mana juga untuk tidak mengancungkan ibu jari kepada Mafia Berkeley. Bung Hatta, yang ketiak itu menasehati terus menerus Emil Salim agar tidak terlalu menyimpang dari konstitusi, merasa kesulitan untuk bersuara terlalu keras. Pertanyaannya, kesaktian apakah yang dimilki mafia Berkeley sehinga mereka bisa mencapai hasil luar biasa seperti itu? Setidak-tidaknya ada tiga hal yang menunjang kesuksesan para ekonom Mafia Berkeley tersebut.
  1. Adanya manipulasi besar-besaran susana batin masyarakat untuk memusuhi segala hal yang dapat diasosiasikan dengan Orde Lama. Tindakan tersebut antara lain dilakukan oleh Orde Baru dengan memberangus komunisme, menolak rehabilitasi partai-partai politik yang dibekukan Soekarno, dan melakukan desukarnoisasi secara besar-besaran.
  2. Adanya pemerintahan tangan besi yang siap memberangsu segala tindakan yang menghambat pelaksanaan kebijakan pemerintah.
  3. Adanya dukungan besar-besaran kapitalisme internasional untuk membiayai proses pemulihan ekonomi Indonesia. Artinya kehadiran para ekonom Mafia Berkeley, tidak dapat dipisahkan dari proyek besar kapitalisme internasional untuk menggulingkan Soekarno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar