Senin, 08 Juni 2009

Sejarah Gedung Merdeka Bandung

Tahun 1895, untuk pertama kalinya sebuah gedung besar dibangun di kota Bandung. Terletak di pusat kota, gedung tersebut dinamakan Gedung Merdeka. Waktu itu, gedung ini hanya berupa bangunan sederhana yang digunakan sebagai tempat rekreasi bagi orang-orang Eropa di Bandung. Setiap akhir pekan atau hari libur, biasanya para pemilik perkebunan yang membentang di berbagai pergunungan di Jawa Barat, beramai-ramai turun gunung untuk berlibur. Pada malam hari, di gedung ini dipentaskan berbagai pertunjukan kesenian, makan malam, dan hiburan lainnya. Gedung ini termasuk yang paling mewah dibandingkan dengan gedung lainnya di kota Bandung.
Awalnya gedung ini diberi nama Socitet Concordia (SC). Kemudian direnovasi pada tahun 1920 dan 1928, sehingga menjadi gedung dalam bentuk yang sekarang. Pembangunan terakhir gedung tersebut menggunakan jasa dua arsitek berkebangsaan Belanda, Van Gallen Last dan C.P. Wolff Schoemaker. Keduanya guru besar Technische Hoogeschool (ITB), yang pernah memberi kuliah Seni Bangunan dan Sejarah Arsitektur pada Presiden Soekarno ketika beliau masih menjadi mahasiswa di sana. Gedung Concordia adalah gedung yang amat megah. Lantainya terbuat dari marmer Italia. Ruangan tempat minum-minum dan bersantai terbuat dari kayu cikenhout. Sedangkan untuk penerangannya memakai lampu-lampu hias kristal yang gemerlap. Luas seluruh tanahnya mencapai 7.500 meter persegi. Sejarah Indonesia merdeka, gedung ini diambil alih dan diganti namanya menjadi Gedung Merdeka oleh Presiden Soekarno. Pergantian nama ini dilakukan menjelang Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955.

1 komentar:

  1. gedung ini begitu indah dan merupakan saksi bisu sejarah kota bandung,,tapi sungguh sangat ironis bila beberapa tahun ke depan gedung ini menjadi salah satu factory outlet seperti yang terjadi di braga,,untuk itu mari kita jaga salah satu peninggalan yang sangat indah ini,,dan jgn hanya dirawat pada saat menjelang konferensi saja,,

    BalasHapus