
Awalnya gedung ini diberi nama Socitet Concordia (SC). Kemudian direnovasi pada tahun 1920 dan 1928, sehingga menjadi gedung dalam bentuk yang sekarang. Pembangunan terakhir gedung tersebut menggunakan jasa dua arsitek berkebangsaan Belanda, Van Gallen Last dan C.P. Wolff Schoemaker. Keduanya guru besar Technische Hoogeschool (ITB), yang pernah memberi kuliah Seni Bangunan dan Sejarah Arsitektur pada Presiden Soekarno ketika beliau masih menjadi mahasiswa di sana. Gedung Concordia adalah gedung yang amat megah. Lantainya terbuat dari marmer Italia. Ruangan tempat minum-minum dan bersantai terbuat dari kayu cikenhout. Sedangkan untuk penerangannya memakai lampu-lampu hias kristal yang gemerlap. Luas seluruh tanahnya mencapai 7.500 meter persegi. Sejarah Indonesia merdeka, gedung ini diambil alih dan diganti namanya menjadi Gedung Merdeka oleh Presiden Soekarno. Pergantian nama ini dilakukan menjelang Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955.
gedung ini begitu indah dan merupakan saksi bisu sejarah kota bandung,,tapi sungguh sangat ironis bila beberapa tahun ke depan gedung ini menjadi salah satu factory outlet seperti yang terjadi di braga,,untuk itu mari kita jaga salah satu peninggalan yang sangat indah ini,,dan jgn hanya dirawat pada saat menjelang konferensi saja,,
BalasHapus